Kamis, 24 April 2014

Membuat cusror berputar


       Apakah anda sedang mempercantik blog anda agar telihat lebih menarik dan enak dilihat,atau anda ingin membuat blog anda sesuai yang anda inginkan..??
Kali ini saya akan memberikan pengetahuan tentang cara mempercantik blog anda,dengan membuat tulisan yg mengikuti dan memutari cursor.sebagai contoh pada blog saya ini,baguskan !!
Apabila anda menginginkannya ??
saya akan memberitahukanya ,,
Pertama-tama buka blog anda lalu kerancangan,pilih atau klik edit HTML dan anda akan menemukan edit template,centang pada bagian Expand Template Widget,sesudah anda melakukannya Cari kode    </body>
Taruh script dibawah ini diatas atau sebelum    </body>

<style type='text/css'>
/* Circle Text Styles */
#outerCircleText {
/* Optional - DO NOT SET FONT-SIZE HERE, SET IT IN THE SCRIPT */
font-style: italic;
font-weight: bold;
font-family: 'comic sans ms', verdana, arial;
color: #FF0000;

/* End Optional */
/* Start Required - Do Not Edit */
position: absolute;top: 0;left: 0;z-index: 3000;cursor: default;}
#outerCircleText div {position: relative;}
#outerCircleText div div {position: absolute;top: 0;left: 0;text-align: center;}
/* End Required */
/* End Circle Text Styles */
</style>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
/* Circling text trail- Tim Tilton
Website: http://www.tempermedia.com/
Visit: http://www.dynamicdrive.com/ for Original Source and tons of scripts
Modified Here for more flexibility and modern browser support
Modifications as first seen in http://www.dynamicdrive.com/forums/
username:jscheuer1 - This notice must remain for legal use
*/
;(function(){
// Your message here (QUOTED STRING)
var msg = "hartawan-syah.blogspot.com";
/* THE REST OF THE EDITABLE VALUES BELOW ARE ALL UNQUOTED NUMBERS */
// Set font's style size for calculating dimensions
// Set to number of desired pixels font size (decimal and negative numbers not allowed)
var size = 24;
// Set both to 1 for plain circle, set one of them to 2 for oval
// Other numbers & decimals can have interesting effects, keep these low (0 to 3)
var circleY = 0.75; var circleX = 2;
// The larger this divisor, the smaller the spaces between letters
// (decimals allowed, not negative numbers)
var letter_spacing = 5;
// The larger this multiplier, the bigger the circle/oval
// (decimals allowed, not negative numbers, some rounding is applied)
var diameter = 10;
// Rotation speed, set it negative if you want it to spin clockwise (decimals allowed)
var rotation = 0.4;
// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!
// Set this to 1 or a decimal less than one (decimals allowed, not negative numbers)
var speed = 0.3;
////////////////////// Stop Editing //////////////////////
if (!window.addEventListener && !window.attachEvent || !document.createElement) return;
msg = msg.split('');
var n = msg.length - 1, a = Math.round(size * diameter * 0.208333), currStep = 20,
ymouse = a * circleY + 20, xmouse = a * circleX + 20, y = [], x = [], Y = [], X = [],
o = document.createElement('div'), oi = document.createElement('div'),
b = document.compatMode && document.compatMode != "BackCompat"?document.documentElement : document.body,
mouse = function(e){
e = e || window.event;
ymouse = !isNaN(e.pageY)? e.pageY : e.clientY; // y-position
xmouse = !isNaN(e.pageX)? e.pageX : e.clientX; // x-position
},
makecircle = function(){ // rotation/positioning
if(init.nopy){
o.style.top = (b || document.body).scrollTop + 'px';
o.style.left = (b || document.body).scrollLeft + 'px';
};
currStep -= rotation;
for (var d, i = n; i > -1; --i){ // makes the circle
d = document.getElementById('iemsg' + i).style;
d.top = Math.round(y[i] + a * Math.sin((currStep + i) / letter_spacing) * circleY - 15) + 'px';
d.left = Math.round(x[i] + a * Math.cos((currStep + i) / letter_spacing) * circleX) + 'px';
};
},
drag = function(){ // makes the resistance
y[0] = Y[0] += (ymouse - Y[0]) * speed;
x[0] = X[0] += (xmouse - 20 - X[0]) * speed;
for (var i = n; i > 0; --i){
y[i] = Y[i] += (y[i-1] - Y[i]) * speed;
x[i] = X[i] += (x[i-1] - X[i]) * speed;
};
makecircle();
},
init = function(){ // appends message divs, & sets initial values for positioning arrays
if(!isNaN(window.pageYOffset)){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
} else init.nopy = true;
for (var d, i = n; i > -1; --i){
d = document.createElement('div'); d.id = 'iemsg' + i;
d.style.height = d.style.width = a + 'px';
d.appendChild(document.createTextNode(msg[i]));
oi.appendChild(d); y[i] = x[i] = Y[i] = X[i] = 0;
};
o.appendChild(oi); document.body.appendChild(o);
setInterval(drag, 25);
},
ascroll = function(){
ymouse += window.pageYOffset;
xmouse += window.pageXOffset;
window.removeEventListener('scroll', ascroll, false);
};
o.id = 'outerCircleText'; o.style.fontSize = size + 'px';
if (window.addEventListener){
window.addEventListener('load', init, false);
document.addEventListener('mouseover', mouse, false);
document.addEventListener('mousemove', mouse, false);
if (/Apple/.test(navigator.vendor))
window.addEventListener('scroll', ascroll, false);
}
else if (window.attachEvent){
window.attachEvent('onload', init);
document.attachEvent('onmousemove', mouse);
};
})();
//]]>
</script>

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ganti tulisan hartawan-syah.blogspot.com dengan kata-kata sesukamu.
Klik simpan template,setelah selesai lihat blog,bagus tidak.??
Semuga bacaan ini bermanfaat.

Sabtu, 19 April 2014

MEMBUAT KERANGKA KARANGAN

Membuat Kerangka Karangan
Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi.

Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
Langkah-Langkah Menyusun Karangan.

1. Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.
Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.


Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
a. Catat hal penting semampunya.
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.

Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :
a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting


Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.


Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.


Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

Jumat, 18 April 2014

Konsep Profesi Keguruan


1. Konsep Profesi, Profesional dan Profesionalisme
Ada beberapa istilah penting yang akan dipaparkan dalam bagian ini, yaitu profesi, profesional, dan profesionalisme.
Secara umum bahwa profesi itu merupakan suatu jenis pekerjaan yang mensyaratkan dimilikinya keahlian tertentu. Menurut Yamin (2007: 3) profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan,  teknik, dan prosedur  berlandaskan  intelektualitas. Jasin  Muhammad (Namsa, 2006: 29) menjelaskan  bahwa  profesi  adalah  ìsuatu lapangan  pekerjaan  yang  dalam melakukan  tugasnya memerlukan  teknik dan  prosedur  ilmiah,  memiliki  dedikasi  serta  cara  menyikapi  lapangan pekerjaan yng berorientasi pada pelayanan yang ahli.
 
Pengertian profesi ini  tersirat makna bahwa di dalam suatu pekerjaan profesional diperlukan teknik  serta  prosedur  yang  bertumpu  pada  landasan  intelektual  yang mengacu pada pelayanan yang ahli.

Jumat, 11 April 2014

Proses penanaman singkong

I.    PERSIAPAN LAHAN

  Adapun lahan yang dipilih untuk penanaman singkong adalah sebagai berikut:
  •  Jarak lahan dengan tenaga kerja, seharusnya lahan yang menjadi kriteria utama pemilihan lahan adalah jarak tempuh tenaga kerja dengan lahan.hal ini akan mempengaruhi efektivitas kerja.
  •  Lahan yang subur, adapun lahan yang subur akan sangat mempengaruhi produktivitas tanaman singkong itu sendiri dan hal ini bisa dilihat dari ciri ciri beberapa anggapan petani yang berdasarkan fakta empiris yang ada, misal dengan tumbuhnya rumput teki, daun lebar, dan juga yang menjadi pertimbangan lain adalah perhatian pemilik lahan itu sendiri, biasanya kalo pemilik lahan memiliki ternak sapi akan ada kecenderungan untuk merawat dengan sering memberikan pupuk kandang.
  •  Akses jalan, yang menjadi prioritas pemilihan lahan adalah mudahnya kendaraan roda 4 karena ini akan mempengaruhi costs atau biaya produksi, misal pendistribuan bibit dan pupuk. 

Sabtu, 05 April 2014

Perspektif modern terhadap kepemimpinan

 KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan anugrah dan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini dibuat guna melengkapi kewajiban kami sebagai seorang mahasiswa. Adapun tugas kali ini adalah PERSPEKTIF MODERN TERHADAP KEPEMIMPINAN
                Penulis berusaha menyusun Karya Tulis ini sebaik mungkin, dengan tujuan agar pembaca dapat memahami apa saja isi dan pembahasan makalah tersebut secara seksama. Dan penulis sadar betul akan kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk memberikan masukan dan perbaikan.



                                                                                                                    Malang, 08 januari 2014


                                                                                                                                  Penulis



PENGERTIAN  KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan pengguna pengaruh non koersif untuk mengarahkan dan mengkoordinasi aktiitas anggota keompok guna mencapai tujuan sebagai sifat, kepemimpinan adalah rangkaian karakteristik yang dihubungkan denan mereka yang dirasa akan menggunakan pengaruh seperti dengan berhasil.
                Kepemimpinan tidak melibatkan kekerasan ,maupun koersi seorang manager yang semata-mata menggandalkan kekerasan dan otoritas formal untuk mengarahkan perilaku bawahan-bawahan tidak mempraktkkan kepemimpinan
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
 Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
MODEL KEPEMIMPIN FIEDLER(CONTINGENSY THEORY)
Teori kontingensi menganggap bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi tugas kelompok (group task situation) dan tingkat-tingkat daripada gaya kepemimpinannya, kepribadiannya dan pendekatannya yang sesuai dengan kelompoknya. Dengan perkataan lain, menurut Fiedler, seorang menjadi pemimpin bukan karena sifat-sifat daripada kepribadiannya, tetapi karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara Pemimpin dan situasinya.
Model Contingency dari kepemimpinan yang efektif dikembangkan oleh Fiedler (1967) . Menurut model ini, maka the performance of the group is contingen upon both the motivasional system of the leader and the degree to which the leader has control and influence in a particular situation, the situational favorableness (Fiedler, 1974:73).
Dengan perkataan lain, tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi tertentu.
Untuk menilai sistem motivasi dari pemimpin, pemimpin harus mengisi suatu skala sikap dalam bentuk skala semantic differential, suatu skala yang terdiri dari 16 butir skala bipolar. Skor yang diperoleh menggambarkan jarak psikologis yang dirasakan oleh peminpin antara dia sendiri dengan “rekan kerja yang paling tidak disenangi” (Least Prefered Coworker = LPC). Skor LPC yang tinggi menunjukkan bahwa pemimpin melihat rekan kerja yang paling tidak disenangi dalam suasana menyenangkan. Dikatakan bahwa pemimpin dengan skor LPC yang tinggi ini berorientasi ke hubungan (relationship oriented). Sebaliknya skor LPC yang rendah menunjukkan derajat kesiapan pemimpin untuk menolak mereka yang dianggap tidak dapat bekerja sama. Pemimpin demikian, lebih berorientasi ke terlaksananya tugas (task oriented). Fiedler menyimpulkan bahwa:
1. Pemimpin dengan skor LPC rendah (pemimpin yang berorientasi ke tugas) cenderung untuk berhasil paling baik dalam situasi kelompok baik yang menguntungkan, maupun yang sangat tidak menguntungkan pemimpin.
2. Pemimpin dengan skor LPC tinggi ( pemimpin yang berorientasi ke hubungan) cenderung untuk berhasil dengan baik dalam situasi kelompok yang sederajat dengan keuntungannya.
Sebagai landasan studinya, Fiedler menemukan 3 (tiga) dimensi kritis daripada situasi / lingkungan yang mempengaruhi gaya Pemimpin yang sangat efektif, yaitu:
a. Kekuasaan atas dasar kedudukan/jabatan (Position power)
Kekuasaan atas dasar kedudukan / jabatan ini berbeda dengan sumber kekuasaan yang berasal dari tipe kepemimpinan yang kharismatis, atau keahlian (expertise power). Berdasarkan atas kekuasaan ini seorang pemimpin mempunyai anggota-anggota kelompoknya yang dapat diperintah / dipimpin, karena ia bertindak sebagai seorang Manager, di mana kekuasaan ini diperoleh berdasarkan atas kewenangan organisasi (organizational authority)
b. Struktur tugas (task structure)
Pada dimensi ini Fiedler berpendapat bahwa selama tugas-tugas dapat diperinci secara jelas dan orang-orang diberikan tanggung jawab terhadapnya, akan berlainan dengan situasi di mana tugas-tugas itu tidak tersusun (unstructure) dan tidak jelas. Apabila tugas-tugas tersebut telah jelas, mutu daripada penyelenggaraan kerja akan lebih mudah dikendalikan dan anggota-anggota kelompok dapat lebih jelas pertanggungjawabannya dalam pelaksanaan kerja, daripada apabila tugas-tugas itu tidak jelas atau kabur.
c. Hubungan antara Pemimpin dan anggotanya (Leader-member relations)
Dalam dimensi ini Fiedler menganggap sangat penting dari sudut pandangan seorang pemimpin. Kekuasaan atas dasar kedudukan / jabatan dan struktur tugas dapat dikendalikan secara lebih luas dalam suatu badan usaha / organisasi selama anggota kelompok suka melakukan dan penuh kepercayaan terhadap kepimpinannya (hubungan yang baik antara pemimpin-anggota).
Berdasarkan ketiga variabel ini Fiedler menyusun delapan macam situasi kelompok yang berbeda derajat keuntungannya bagi pemimpin. Situasi dengan dengan derajat keuntungan yang tinggi misalnya adalah situasi dimana hubungan pemimpin-anggota baik, struktur tugas tinggi, dan kekuasaan kedudukan besar. Situasi yang paling tidak menguntungkan adalah situasi dimana hubungan pemimpin-anggota tidak baik, struktur tugas rendah dan kekuasaan kedudukan sedikit.


MODEL KEPEMIMPINAN DARI VROOM-YETTON
PENDEKATAN POHON KEPUTUSAN VROOM-YETTON
Pendekatan kontemporer utama yang ketiga untuk kepemimpinan adalah pendekatan poho keputusan (vrooms decision free appoarch) versi yang paling awal diajukan oleh victor vroom dan Philip yetton dan kemudian dikembangkan oleh vroom
Pendekatan pohon keputusan vroom berasumsi bahwa tingkat diman para bawahan harus didorog untuk berpartisipasi daam pengambilan keputusan bergantung pada karateristik situasi dengan kata lain tidak ada satu proses pengambilan-keputusan yag palig baik untuk seua situasi. Perumusan terbaru vroom mengusulkan bahwa para manajer seharusnya menggunakan satu dari pohon keputusan yang berbeda untuk berbuat demikian manager terlebih dahulu menilai situasi dalam beberapa factor penilaian melibatkan penentuan apakah faktur yang ada “tinggi” atau “rendah” untuk keputusan yang dibuat.sebagai contoh factor pertama adalah arti keputusan jika keputusa sangatlah penting dan mungkin dengan memiliki pegaruh besar pada organisasi misalnya (memilih lokasi pabrik baru) artinya “tinggi “ satu pohon keputusan harus digunakan ketika manager sangat tertarik dalam mengambil keputusan yang sebisa mungkin tepat waktunya











Masih Perlu direvisi
 

MODEL KEPEMIMPINAN PARH-GOAL
Pendekatan kotingensi penting lainnya untuk kepemimpinan adalah teori jalan- sasaran yang berfokus pada situasi dan pemimpin daripada sifat-sifat pemimpin
Teori sasaran berakar pada teori harapan mengatakan bahwa sikap dan perilaku seseorang dapat diprediksi dari tingkat sampai mana orang itu percaya kinerja pekerjaaan akan menghasikan berbagai hasil(harapan) dan nilai dari hasil-hasil itu (valensi) untuk individu tersebut. Teori kepemimpinan jalur-sasaran (path-goal of theory leadership) berpendapat bahwa para bawahan termotivasi oleh pimpinan mereka hingga tingkat dimana perilaku pemimpin itu memengaruhi harapan mereka, dengan kata lain pemimpin memengaruhi kinerja bawahan dengan mengklarifikasi perilaku(jalur) yang akan menghasikan penghargaan yang diiginkan (sasaran).
Model kepemimpinan path-goal berusaha meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam berbagai situasi. Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.
Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan. Teori Pengharapan (Expectancy Theory) menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh hubungan antara usaha dan prestasi (path-goal) dengan valensi dari hasil (goal attractiveness). Individu akan memperoleh kepuasan dan produktif ketika melihat adanya hubungan kuat antara usaha dan prestasi yang mereka lakukan dengan hasil yang mereka capai dengan nilai tinggi. Model path-goal juga mengatakan bahwa pimpinan yang paling efektif adalah mereka yang membantu bawahan mengikuti cara untuk mencapai hasil yang bernilai tinggi.
Sebagai contoh teori path goal adalah pemimpin dalam suatu regu untuk mendaki gunung,. Pemimpin yang efektif yaitu di mana pemimpin memberikan arahan serta motivasi agar bawahannya atau anggotanya dapat mencapai ke puncak gunung. Pemimpin biasa memberikan reward ke pada anggotanya agar dapat mencapai tujuan bersama.

Teori jalur sasaran mengidentifikasikan empat jenis perilaku pemimpin
1.       Kepemimpinan direktif
Pemimpin membiarkan para bawahan mengetahui apayang diharapkan dari mereka
2.       Kepemimpinan suportif
Pimpinan yang ramah dan menunjukkan perhatian status kesejahteraan dan kebutuhan dari bawahan
3.       Kepemimpinan partisipatif
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan tentang isu-isu dan mempertimbangan saran saran mereka sebelum mengambil keputusan
4.       Yang berorientasi pada prestasi : menyangkut penentuan tujuan yang menantang pengharapan terhadap para bawahan untuk bekerja pada tingakat yang paling tinggi dan menunjukkan kepercayaan yang kuat sehingga para bawahan aka menyarankan usaha dan ketetapan tujuan.

PERBANDINGAN ANTARA BEBERAPA PENDEKATAN SITUASIONAL

Tiga model ini mempunyai kesamaan dan perbedaan. Model-model tersebut mempunyai persamaan antara lain:
1.      Memusatkan perhatian pada dinamika kepemimpinan,
2.      Telah mendorong riset mengenai kepemimpinan, dan
3.      Tetap merupakan masalah controversial karena masalah-masalah pengukurannya, terbatasnya pengujian riset, dan/atau hasil riset yang saling bertentangan
Perbedaannya
1.      Model fiedler adalah model yang banyak diuji dan mungkin yang paling controversial. Pandangannya mengenai perilaku pemimpin terpusat pada kecenderungan berorientasi pada tugas dan hubungan dan bagaimana kecenderungan ini mempengaruhi dengan tugas dan kekuatan posisi.
2.      Vroom dan Yetton, memandang perilaku dari segi gaya yang otokratis, konsultatif atau gaya kelompok.
3.      Jalan tujuan, menekankan tindakan penolong (instrumental actions) dari pemimpin dan empat gaya tindakan ini antara lain direktif, partisipasif dan yang berorientasi pada prestasi.
Beberapa Masalah Mengenai Kepemimpinan
1.      Apakah Perilaku merupakan Sebab atau Akibat ?
Pembahasan masalah ini secara tidak langsung mencakup apakah perilaku pemimpin mempunyai pengaruh terhadap hasil karya dan kepuasan pekerjaan pengikut? Namun demikinan, ada alas an yang kuat untuk mengemukakan bahwa hasil karya dan kepuasan pengikut menyebabkan pemimpin mengubah gaya kepemimpinanya. Pernah dikemukakan bahwa orang yang akan mengembangkan sikap positifnya terhadap obyek yang dapat merupakan alat untuk memuaskan kebutuhannya.
2.      Hal-hal yang membatasi efektivitas kepemimpinan
3.      Apakah ada pengganti bagi kepemimpinanyang mempengaruji kepuasan dan hasil karya?




Sumber  :
http://yanirahmanarsyi.blogspot.com/2011/03/kepemimpinan-pendekatan-dari-segi.html
http://teorionline.wordpress.com/2012/02/15/model-model-kepemimpinan/
Moorhead . griffin .. edisi 9 penerbit salemba empat

Jumat, 04 April 2014

Daya tarik negara pasar tujuan

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt, yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Alhamdulillah puji syuku kami panjatkan atas rahmat dan ridhonya Allah yang telah di berikan kepada kita semua sehingga kita bisa menikmati semua fasilitas yang ada di alam bumi ini sehingga kami dapat dan menyelesaikan Makalah Marketing Internasional ini. Dan juga tidak lupa pula puji syukur kami ucapkan kepada rosul kita Nabi Muhammad Saw, yang telah memberikan kita jalan keluar/petunjuk untuk menuju ke jalan yang lebih baik dari zaman-zaman dahulu, sehingga kami dapat merasakan zaman yang telah terang benderan seperti saat ini. Tidak lupa pula banyak-banyak terima kami kami ucapkan kepada kedua orang tua beserta keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan juga kepada seluruh Guru/Dosen khususnya kepada dosen pembimbing, yang telah mendidik kami dari pendidikan 0% hingga berjalan menuju 100%.
Terima kasih atas semuanya, semoga Makalah ini bisa bermamfaat bagi semua yang membacanya, dan apabila ada kesalahan kata atau menyinggu pihak lain kami ucapkan mohon maaf yang sebesar besanya, karna kami masih dalam tahap belajar jadi kami mohon kemaklumanya atas makalah yang kami buat ini. Dan semoga kita terus selalu dalam lindungan Allah Swt, Amin yarobbal Alamin.



15 maret 2014


Penulis,





BAB I
PEMBAHASAN
A.Resiko Politik
                        Perspektif politik internasional dapat dipelajari melalui beberapa factor:
            1.tipe pemerintahan
            2. stabilisasi pemerintahan
            3.kualitas manajemen
            4. perubahan dalam kebijakan pemerintah
            5. sikap Negara tujuan terhadap intervensi asing
            6. hubungan Negara tujuan dengan dengan Negara-negara lainnya
            7.Dll
Masalah dan intervensi politik timbul dalam kaitannya menjalankan bisnis dinegara asing umumnya bersumber dari dua hal
1.    Kedaulatan politik, hasrat Negara untuk memaksakan otoritas atas bisnis asing melalui berbagai macam sangsi yang bersifat regular
2.    Konflik politik, pengaruh konflik politik terhadap dunia bisnis bisa berupa pengaruh langsung (misalnya penculikan pimpinan perusahaan,pengaruh  terhadap kekayaan perusahaanda sebagainya )mmaupun pengaruh tidak langsung (perubahan kebijakan ekonomi)
Bentuk-bentuk intervensi yang dijumpai meliputi:
1.    Ekpropiasi, pengambilalihan/investasi pemerintah lokal dengan disertai pemberian kompensasi tertentu yang didasarkan pada nilai pasar.
2.    Konfiskasi, pengambilalihan/investasi pemerintah lokal dengan tanpa disertai pemberian kompensasi (ganti rugi) contohnya: konfiskasi yang dilakukan RRC pada seluruh kekayaan perusahaan amerika saat kominis mulai berkuasa di RRC pada tahun 1949.       
3.    Nasionalisasi, yaitu pengambilan industry tertentu secara paksa oleh pemerintah local. Contohnya. Nasionalisasi industry minyak asing oleh pemerintah Indonesia (menjadi pertamina)
4.    Domestikasi, pengambilalihan perusahaan asing oleh pemerintah local secara bertahap atau sebagian saja
5.    Bentuk-bentuk lainnya:
a.    Import restriction, yaitu pembatasan terhadap impor komoditas tertentu tujuannya melindungi industry local.
b.    Dll
Sumber masalah politik




            Sumber:jain, SC (1990) internasional marketing manajemen
Setiap perusahaan global akan berusaha mencari houst country yang memiliki pemerintahan yang stabil dan bersahabat untuk tujuan bisnisnya. Secara umum stabilitas pemerintahan suatu Negara dipengaruhi oleh tipe pemerintahan. (diktatoriat, monarki republik)
Resiko politik dapat digolongkan menjadi:
1.     General riability risk, resiko yang berkaitan dengan ketidak pastian terhadap lingkunagn hidup (masa depan) dari sistem politik Negara tujuan.
2.    control risk, resiko yang berkaitan dengan kemingkinan bahwa pemerintah Negara tujuan akan mengambil tindakan tertentu (misalnya, ekspopriasi) untuk membatasi kepemilikan asing dan mengendalikan cabang perusahaan asing dinegara tujuan
3.    operation risk, resiko yang muncul karena adanya ketidakpastian bahwa pemerintah Negara tujuan akan memaksa operasi bisnis perusahaan asing dalam segala aspek seperti, produksi,keuangan dan pemasaran
4.    transfer risk, kemungkinan pemerintah pasar tujuan membatasi kemampuan cabang perusahaan untuk asing untuk mentransfer  pembayaran, modal, atau laba keperusahaan induknya
meminimisasi resiko politik, bagaimanapun resiko politik tidak bisa dihapuskan sama sekali akan tetapi resiko bisa diminimumkan. Adapun cara yang dapat diterapkan oleh perusahaan gleobal adalah sebagai berikut;
1.    merangsang pertumbuhan ekonomi local
2.    mempekerjakan tenaga kerja local
3.    membagi kepemilikan
4.    menerapkan political neutrality
5.    lisensi
6.    melakukan lobbying
7.    mengantisipasi resiko politik
a.    asuransi resiko
b.    mengembangkan sistem dan jaringan intelejen
8.    menghindari usaha yang sensitif secara politik seperti:
a.    minyak,gula,makanan,obat obatan
b.    semen, baja, mesin kontruksi
c.    bibit,pupuk.
B. Resiko Lingkungan atau Budaya
            Terpstra dan sarathi (1994 p.99)mengemukKn delapan elemen pokok dalam pemasaran yaitu:
            1.kebudayaan materil
                        Kebudayaan materiel meliputi alat-alat dan bentuk yang terdapat dalam
Suatu masyarakat.
Adanya perbedaan material antar Negara menyebabkan seingkali pemasar global perlu melakukan adaptasi misalnya dalam hal:
ü  media periklanan yang ada
ü  infrastruktur yang ada
ü  fasilitas penggudangan dan pendingin
ü  sistem transportasi yang ada
ü  Dll.
2.    Bahasa
Seorang pemasar global harus menguasai bahasa asing terutama bahasa host country karena dengan bahasa bisa dengan baik mempelajari budaya, dengan adanya kesatuan bahasa antara perusahaan dan audiennya, maka kegiatan periklanan, public relation dll. Dapat berjalan dengan lancer
3.    Estetika
Estetika meliputi hal seperti keindahan dan perasaan yang di ekspresikan dalam seni (seperti, drams,music) warna dan bentuk nilai-nilai estetika masyarakat tertentu terungkap dalam desain, gaya,warna dll. Atribit atribut ini berpengaruh terhadap perancangan dan pemasaran berbagai macam produk
4.    Pendidikan
Kaitannya dengan pemasaran global, pemasar perlu mendidik konsumen mengenai pemakaian dan penggunaan dan manfaat dari produk dan teknik baru yang ditawarkan.
Beberapa implikasi situasi pendidikan da host country terhadap pemasar global.
a.    Apabila konsumen yang banyak buta huruf maka program periklanan dan lebel kemasan perlu di adaptasi dengan kondisi sitempat
b.    Produk yang bersifat membutuhkan intruksi tertulis, mungkin perlu dimodifikasi agar sesuai dengan  tingkat penndidikan masyarakat kost country
c.    Dll.

5.    Agama
Pada umumnya agama mempengaruhi perhatian yang diberikan kehidupan materiel,misalnya: gereja katolik hingga saat ini melarang pengguna alat-alat kontrasepsi. Setiap pemasar global harus memahami dan slalu memperhatikan prinsip-prinsip rilegius kost country.
6.    Sikap dan nilai
Ada beberapa macam sikap dan nilai yang berhubungan erat dengan pemasaran yaitu:
a.    Aktivitas pemasaran
Sikap suatu Negara berpengaruh kepada aspek-aspek program pemasaran, seperti saluran distribuasi dll.
b.    Kesejahteraan
Pemasar global cenderung beroperasi dinegara yang bersifat acquisitive society, dimana kesejahteraan dan pendapatan merupakan indicator kesuksesan dan prestasi, kondisi seperti itu memacu motivasi dalam melakukan produksi dan konsumsi
c.    Perubahan
Pada saat perusahaan memasuki pasar luas negri perusahaan tersebut harus melakukan perubahan dengan jalan memperkenalkan produk baru. Kadang masyarakat menolak perubahan, menghadapi hal tersebut pemasar perlu menghubungkan produknya dengan nilai-nilai tradisional bahkan bila mungkin perusahaan harus melakukan pendekatan dengan para pemimpin agama dan opinionagar produk yang ditawarkan dapat diterima.
d.    Rist taking
Konsumen juga akan mengambil resiko jika mencoba produk baru, masyarakat konservatif umumnya akan cenderung menolak resiko tersebut, oleh karena itu pemasar harus mengurangi resiko yang berkaitan dengan mencoba produk baru, misalnya dnegn cara pendidikan,pemberian garasi, penjualan konsinyasi dan teknik pemasaran lainnya.
7.    Organisasi social
Adanya organisasi social berpengaruh terhadap peranan yang dipermainkan seorang sebagai konsumen, oleh karena out pemasar global perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan opinion leader dalam memasarkan produk.
C. Resiko persaingan
1. Konsep Persaingan Multicountry Dan Persaingan Global.
Persaingan multicountry yang mana terdapat banyak jenis cross-country dalam pasarnya dan perusahaan bersaing untuk memimpin persaingan pasar diantara para pesaing dalam satu negara secara terbuka dan terhadap negara lainnya. Karakteristik atau gambaran dalam persaingan Multicountry adalah sebagai berikut :
  1. Pembeli diberbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang berbeda.
  2. Penjual bervariasi dari negara ke negara.
  3. Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.
Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara (cross-country) mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global adalah sebagai berikut :
  1. Kondisi persaingan dalam pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
  2. Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara lainnya.
  3. Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan berskala global.
2. Tiga Cara Bagi Perusahaan Mendapatkan Keunggulan Bersaing Dalam Pasar Dunia
1. Using location to build competitive advantage.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
  • Ketika biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
  • Ketiika  terdapat skala ekonomi secara signifikan.
  • Ketika terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
  • Ketika lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
3. Strategi Penyerangan yang Tepat untuk Bersaing pada Pasar Asing
Terdapat tiga tipe kondisi dari strategi penyerangan yang dipakai perusahaan untuk berkompetisi di pasar asing:
  1. Mengadakan serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga mengakibatkan pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran dalam kegiatan pemasaran, biaya iklan dan promosi serta usaha untuk mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih jalur distribusi.
  2. Mempertahankan (Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih difokuskan daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini memfokuskan pada segmen pasar tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan defenders  yang mana penyerang mempunyai produk baru.
  3. Serangan Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk mengalihkan perhatian defenders dari penyerang utama.
4. Strategi Yang Cocok Digunakan Dalam Pasar Global
Perusahaan-perusahaan berlomba untuk memimpin pasar global harus menyadari persaingan dengan munculnya pasar baru separti Cina, India, Brasil, Indonesia, and Mexico, dan negara-negara lain yang mempertimbangkan risiko bisnis. Contohnya, Coca-cola telah meramalkan bahwa $2 milyar untuk investasi di Cina, India, dan Indonesia yang mana bersama-sama memegang 40 persen populasi dunia dapat menghasilkan penjualan di negara-negara itu berlipat ganda setiap tiga tahun di masa depan
Karakteristik persaingan dari munculnya pasar luar negeri adalah menyesuaikan produk seringkali melibatkan pembuatan melebihi perubahan produk yang kecil dan menjadi lebih sesuai dengan budaya lokal, perusahaan menarik perhatian pembeli dengan harga yang murah dan produk yang lebih baik, produk didesain dan dikemas secara khusus yang mungkin dibutuhkan untuk menyesuaikan keadaan-keadaan pasar lokal, tim manajemen harus selalu terdiri dari gabungan manajer lokal dan asing.
D. Prosedur/Evaluasi Memasuki Pasar Mancanegara
Untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, dan profit, perusahaan biasanya harus melakukan tiga langkah berikut :
1. Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar alternatif
2. Mengevaluasi biaya, keuntungan, dan risiko memasuki masing-masing pasar
3. Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melakukan ekspansi

1. Melakukan Penilaian Pasar Luar Negeri Alternatif

Dalam menilai pasar luar negeri alternatif, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai macam faktor, yang mencakup ukuran pasar, baik di masa sekarang maupun potensi di masa datang, tingkat persaingan yang akan dihadapi, linhkungan hukum dan politik, dan faktor sosiokultural yang mungkin memengaruhi operasi dan kinerja perusahaan.

2. Potensi Pasar

Langkah pertama dalam pemilihan pasar luar negeri adalah menilai potensi pasar. Banyak penerbitan, seperti yang terdapat pada “Membangun Kemampuan Dunia” di Bab 2 menyediakan data tentang populaasi, Pendapatan Domestik Bruto (PDB), PDB per kapita, infrastuktur publik, dan kepemilikan barang seperti mobil dan televisi. Keputusan yang diambil perusahaan dari informasi ini tergantung pada posisi produknya terhadap pesaingnya. Perusahaan yang memproduksi barang berkualitas tinggi dengan harga mahal aan menemukan bahwa pasar yang kaya atraktif, namun akan sulit melakukan penetrasi pada pasaryang miskin. Sebaliknya, perusahaan yang berspesialisasi di barang yang murah dengan kualitas rendah akan menemukan bahwa pasar yang miskin akan lebih menguntungkan daripada pasar yang kaya. Perusahaan kemudian harus mengumpulkan data yang relavan bagi lini produk yang spesifik. Menganalisa data penjualan alat rumah tangga lain, konsumsi listrik per kapita, atau jumlah keluarga dengan dua sumber pendapatan. Tetapi, data seperti itu mencerminkan keadaan masa lalu, bukan masa dpan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi negara dengan memakai ukuran obyektif dan subyektif. Ukuran obyektif termasuk perubahan pendapatan per kapita, konsumsi energi, PDB, dan kepemilikan konsumen atas produk tahan lama seperti mobil pribadi. Pertimbangan yang lebih subyektif juga harus diperhitungkan ketika menilai potensi pertumbuhan.

3. Tingkat Persaingan

Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasar luar negeri adalah tingkat persaingan di pasar, baik tingkat persaingan di masa sekarang maupun di masa datang. Untuk menilai lingkungan persaingan, perusahaan harus mengidentifikasikan jumlah dan ukuran perusahaan yang sudah bersaing di pasar sasaran tersebut, pangsa pasar, strategi penetapan harga dan distribusi, dan kekuatan serta kelemahan, baik secara individu maupun kolektif. Perusahaan kemudian harus mempertimbangkan faktor-fator ini terhadap kondisi pasar sesungguhnya dan posisi kompetitif perusahaan.

4. Lingkungan Hukum dan Politik

Perusahaan perlu memahami kebijakan perdagangan negara tersebut dan lingkungan hukum dan politiknya. Perusahaan dapat memilih untuk membatalkan ekspor barangnya ke negara yang memiliki tarif tinggi atau hambatan dagang lain dan lebih memilih ekspor ke negra yang hambatannya lebih sedikit atau tidak besar. Stabilitas pemerintah juga faktor penting dalam menilai pasar luar negeri. Peraturan pemerintah tentang penetapan harga dan aktivitas promosi juga perlu dipertimbangkan. Kehati-hatian juga diperlukan untuk menghindari menyinggung perasaan politik negara tujuan.

5. Pengaruh Sosiokultural
Manajer yang menilai pasar luar negeri juga harus mempertimbangkan pengaruh sosiokultural, karena sifatnya yang subyektif, sering sulit siukur. Untuk mengurangi ketidakpastian akibat faktor ini, perusahaan sering mengfokuskan usaha awal internasionalisasi di negara-negara yang memiliki budaya yang sama dengan negara asalnya. Jika strategi yang diusulkan adalah memproduksi barabf di negara tjuan (host country) dan mengekspornya ke pasar yang sedang dalam pertimbangan, faktor sosiokultutal yang paling relavan adalah faktor yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan yang gagal mengenali kebutuhan dan preferensi konsumen negara tujuan sering mengalami kesulitan. Perusahaan harus memahami dasar motivasi kerja di negara itu, norma dalam jam kerja dan penggajian, dan peranan serikat pekerja. Dengan mempekerjakan dan mendengarkan manajer-manajer lokal, perusahaan asing dapat menghindari atau mengurangi konflik kultural.

6. Mengevaluasi Biaya, Keuntungan, dan Risiko
Langkah selanjutnya dalam penilaian pasar luar negeri adalah evaluasi yang hati-hati tentang biaya, keuntungan, dan risiko yang berasal dari bisnis di pasar luar negeri.

7. Biaya
Dalam hal ini ada dua jenis biaya yang relavan : biaya langsung dan biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada saat perusahaan masuk ke pasar luar negeri yang baru dan meliputi biaya untuk mendirikan operasi perusahaan (misalnya, sewa beli (leasing) atau membeli fasilitas tertentu, memindahkan manajer untuk menjalankannya, dan mengiriman alat-alat dan produk barang dagangan.

8. Keuntungan
Masuk ke pasar tertentu dianggap menawarkan ke perusahaan banyak potensi keuntungan bagi perusahaan itu. Diantara potensi keuntungan yang paling jelas adalah penjualan dan profit yang diharapkan dari pasar itu. Keuntungan yang lain mencakup biaya akuisisi dan manufaktur yang lebih murah (jika harga bahan baku dan/atau tenaga kerja murah), menutup akses pesaing ke pasar tersebut (yang membatasi kemampuan pesaing untuk memperoleh profit), keunggulan bersaing (yang membuat perusahaan tetap selangkah lebih maju atau sejajar dengan pesaingnya), akses ke teknologi baru, dan kesempatan untuk mencapai sinergi dengan operasi lain.

9. Risiko.
Secara umum, perusahaan yang masuk ke pasar baru menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat, dan kerugian finansial langsung yang disebabkan karena penilaian yang tidak akurat tentang potensi pasar. Dalam kasus yang ekstrim, perusahaan juga menghadapi risiko kerugian karena pengambilalihan properti oleh pemerintah akibat perang atau terorisme.




BAB II
KESIMPULAN
Pemasar global yang baru memasuki pasar mancanegara harusnya melakukan adaptasi kepada Negara tujuan pasar baik dari segi produk,budaya, pendidikan, dll. Dengan seperti itu produk tersebut akan diterima oleh masyarakat Negara yang dituju tersebut, dan alangkah baiknya konsultasi kepada kepadaadat Negara tujuan demi lancarnynya perdagangan.


Dafta Pustaka
Budiono teguh,ciptono fandi (1997) , pemasaran internasional, Yogyakarta, BPFE-YOGYAKARTA
file:///C:/Users/zaenal/Documents/Bersaing%20Di%20Pasar%20Luar%20Negri%20%20%20Gimbal%20Di%20Hati.htm