KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah Swt, yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Alhamdulillah puji
syuku kami panjatkan atas rahmat dan ridhonya Allah yang telah di berikan
kepada kita semua sehingga kita bisa menikmati semua fasilitas yang ada di alam
bumi ini sehingga kami dapat dan menyelesaikan Makalah Marketing Internasional
ini. Dan juga tidak lupa pula puji syukur kami ucapkan kepada rosul kita Nabi
Muhammad Saw, yang telah memberikan kita jalan keluar/petunjuk untuk menuju ke
jalan yang lebih baik dari zaman-zaman dahulu, sehingga kami dapat merasakan
zaman yang telah terang benderan seperti saat ini. Tidak lupa pula
banyak-banyak terima kami kami ucapkan kepada kedua orang tua beserta keluarga
besar yang selalu memberikan semangat dan juga kepada seluruh Guru/Dosen
khususnya kepada dosen pembimbing, yang telah mendidik kami dari pendidikan 0%
hingga berjalan menuju 100%.
Terima kasih
atas semuanya, semoga Makalah ini bisa bermamfaat bagi semua yang membacanya,
dan apabila ada kesalahan kata atau menyinggu pihak lain kami ucapkan mohon
maaf yang sebesar besanya, karna kami masih dalam tahap belajar jadi kami mohon
kemaklumanya atas makalah yang kami buat ini. Dan semoga kita terus selalu
dalam lindungan Allah Swt, Amin yarobbal Alamin.
15 maret 2014
Penulis,
BAB I
PEMBAHASAN
A.Resiko Politik
Perspektif politik internasional
dapat dipelajari melalui beberapa factor:
1.tipe
pemerintahan
2.
stabilisasi pemerintahan
3.kualitas
manajemen
4.
perubahan dalam kebijakan pemerintah
5.
sikap Negara tujuan terhadap intervensi asing
6.
hubungan Negara tujuan dengan dengan Negara-negara lainnya
7.Dll
Masalah dan
intervensi politik timbul dalam kaitannya menjalankan bisnis dinegara asing
umumnya bersumber dari dua hal
1.
Kedaulatan politik, hasrat Negara
untuk memaksakan otoritas atas bisnis asing melalui berbagai macam sangsi yang
bersifat regular
2.
Konflik politik, pengaruh konflik
politik terhadap dunia bisnis bisa berupa pengaruh langsung (misalnya
penculikan pimpinan perusahaan,pengaruh
terhadap kekayaan perusahaanda sebagainya )mmaupun pengaruh tidak
langsung (perubahan kebijakan ekonomi)
Bentuk-bentuk
intervensi yang dijumpai meliputi:
1.
Ekpropiasi, pengambilalihan/investasi
pemerintah lokal dengan disertai pemberian kompensasi tertentu yang didasarkan
pada nilai pasar.
2.
Konfiskasi,
pengambilalihan/investasi pemerintah lokal dengan tanpa disertai pemberian
kompensasi (ganti rugi) contohnya: konfiskasi yang dilakukan RRC pada seluruh
kekayaan perusahaan amerika saat kominis mulai berkuasa di RRC pada tahun 1949.
3.
Nasionalisasi, yaitu pengambilan
industry tertentu secara paksa oleh pemerintah local. Contohnya. Nasionalisasi
industry minyak asing oleh pemerintah Indonesia (menjadi pertamina)
4.
Domestikasi, pengambilalihan
perusahaan asing oleh pemerintah local secara bertahap atau sebagian saja
5.
Bentuk-bentuk lainnya:
a.
Import
restriction, yaitu pembatasan terhadap impor komoditas
tertentu tujuannya melindungi industry local.
b.
Dll
Sumber masalah
politik
Sumber:jain, SC
(1990) internasional marketing manajemen
Setiap perusahaan global akan berusaha mencari houst country yang
memiliki pemerintahan yang stabil dan bersahabat untuk tujuan bisnisnya. Secara
umum stabilitas pemerintahan suatu Negara dipengaruhi oleh tipe pemerintahan.
(diktatoriat, monarki republik)
Resiko politik dapat digolongkan menjadi:
1. General riability risk, resiko yang berkaitan dengan
ketidak pastian terhadap lingkunagn hidup (masa depan) dari sistem politik
Negara tujuan.
2.
control risk, resiko yang berkaitan dengan kemingkinan bahwa pemerintah Negara
tujuan akan mengambil tindakan tertentu (misalnya, ekspopriasi) untuk membatasi
kepemilikan asing dan mengendalikan cabang perusahaan asing dinegara tujuan
3.
operation risk,
resiko yang muncul karena adanya ketidakpastian bahwa pemerintah
Negara tujuan akan memaksa operasi bisnis perusahaan asing dalam segala aspek
seperti, produksi,keuangan dan pemasaran
4.
transfer risk, kemungkinan pemerintah pasar tujuan membatasi kemampuan cabang
perusahaan untuk asing untuk mentransfer
pembayaran, modal, atau laba keperusahaan induknya
meminimisasi resiko politik, bagaimanapun resiko politik tidak bisa
dihapuskan sama sekali akan tetapi resiko bisa diminimumkan. Adapun cara yang
dapat diterapkan oleh perusahaan gleobal adalah sebagai berikut;
1.
merangsang pertumbuhan ekonomi local
2.
mempekerjakan tenaga kerja local
3.
membagi kepemilikan
4.
menerapkan political neutrality
5.
lisensi
6.
melakukan lobbying
7.
mengantisipasi resiko politik
a.
asuransi resiko
b.
mengembangkan sistem dan jaringan
intelejen
8.
menghindari usaha yang sensitif
secara politik seperti:
a.
minyak,gula,makanan,obat obatan
b.
semen, baja, mesin kontruksi
c.
bibit,pupuk.
B. Resiko
Lingkungan atau Budaya
Terpstra dan
sarathi (1994 p.99)mengemukKn delapan elemen pokok dalam pemasaran yaitu:
1.kebudayaan
materil
Kebudayaan
materiel meliputi alat-alat dan bentuk yang terdapat dalam
Suatu masyarakat.
Adanya perbedaan material antar Negara menyebabkan seingkali
pemasar global perlu melakukan adaptasi misalnya dalam hal:
ü media periklanan yang ada
ü infrastruktur yang ada
ü fasilitas penggudangan dan pendingin
ü sistem transportasi yang ada
ü Dll.
2.
Bahasa
Seorang pemasar
global harus menguasai bahasa asing terutama bahasa host country karena dengan
bahasa bisa dengan baik mempelajari budaya, dengan adanya kesatuan bahasa antara
perusahaan dan audiennya, maka kegiatan periklanan, public relation dll. Dapat
berjalan dengan lancer
3.
Estetika
Estetika
meliputi hal seperti keindahan dan perasaan yang di ekspresikan dalam seni
(seperti, drams,music) warna dan bentuk nilai-nilai estetika masyarakat
tertentu terungkap dalam desain, gaya,warna dll. Atribit atribut ini
berpengaruh terhadap perancangan dan pemasaran berbagai macam produk
4.
Pendidikan
Kaitannya
dengan pemasaran global, pemasar perlu mendidik konsumen mengenai pemakaian dan
penggunaan dan manfaat dari produk dan teknik baru yang ditawarkan.
Beberapa implikasi situasi
pendidikan da host country terhadap pemasar global.
a.
Apabila konsumen yang banyak buta
huruf maka program periklanan dan lebel kemasan perlu di adaptasi dengan
kondisi sitempat
b.
Produk yang bersifat membutuhkan
intruksi tertulis, mungkin perlu dimodifikasi agar sesuai dengan tingkat penndidikan masyarakat kost country
c.
Dll.
5.
Agama
Pada umumnya agama mempengaruhi
perhatian yang diberikan kehidupan materiel,misalnya: gereja katolik hingga
saat ini melarang pengguna alat-alat kontrasepsi. Setiap pemasar global harus
memahami dan slalu memperhatikan prinsip-prinsip rilegius kost country.
6.
Sikap dan nilai
Ada beberapa macam sikap dan nilai
yang berhubungan erat dengan pemasaran yaitu:
a.
Aktivitas pemasaran
Sikap suatu Negara berpengaruh
kepada aspek-aspek program pemasaran, seperti saluran distribuasi dll.
b.
Kesejahteraan
Pemasar global cenderung beroperasi
dinegara yang bersifat acquisitive society, dimana kesejahteraan dan pendapatan
merupakan indicator kesuksesan dan prestasi, kondisi seperti itu memacu
motivasi dalam melakukan produksi dan konsumsi
c.
Perubahan
Pada saat perusahaan memasuki pasar
luas negri perusahaan tersebut harus melakukan perubahan dengan jalan memperkenalkan
produk baru. Kadang masyarakat menolak perubahan, menghadapi hal tersebut
pemasar perlu menghubungkan produknya dengan nilai-nilai tradisional bahkan
bila mungkin perusahaan harus melakukan pendekatan dengan para pemimpin agama
dan opinionagar produk yang ditawarkan dapat diterima.
d.
Rist taking
Konsumen juga akan mengambil resiko
jika mencoba produk baru, masyarakat konservatif umumnya akan cenderung menolak
resiko tersebut, oleh karena itu pemasar harus mengurangi resiko yang berkaitan
dengan mencoba produk baru, misalnya dnegn cara pendidikan,pemberian garasi,
penjualan konsinyasi dan teknik pemasaran lainnya.
7.
Organisasi social
Adanya organisasi social berpengaruh terhadap
peranan yang dipermainkan seorang sebagai konsumen, oleh karena out pemasar
global perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan opinion leader dalam memasarkan
produk.
C. Resiko persaingan
1. Konsep Persaingan Multicountry Dan
Persaingan Global.
Persaingan multicountry yang mana
terdapat banyak jenis cross-country dalam pasarnya dan perusahaan
bersaing untuk memimpin persaingan pasar diantara para pesaing dalam satu
negara secara terbuka dan terhadap negara lainnya. Karakteristik atau gambaran
dalam persaingan Multicountry adalah sebagai berikut :
- Pembeli
diberbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang
berbeda.
- Penjual
bervariasi dari negara ke negara.
- Kondisi
industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.
Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan
kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara (cross-country) mempunyai
hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang
sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global
adalah sebagai berikut :
- Kondisi
persaingan dalam pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam
beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
- Posisi
persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi
negara lainnya.
- Keunggulan
bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan
berskala global.
2. Tiga Cara Bagi Perusahaan Mendapatkan
Keunggulan Bersaing Dalam Pasar Dunia
1. Using location to build competitive
advantage.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan
aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai
berikut:
- Ketika
biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara
signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
- Ketiika
terdapat skala ekonomi secara signifikan.
- Ketika
terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan
tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
- Ketika
lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
3. Strategi Penyerangan yang Tepat untuk
Bersaing pada Pasar Asing
Terdapat tiga tipe kondisi dari strategi
penyerangan yang dipakai perusahaan untuk berkompetisi di pasar asing:
- Mengadakan
serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara
langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga
mengakibatkan pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini
dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran
dalam kegiatan pemasaran, biaya iklan dan promosi serta usaha untuk
mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih jalur distribusi.
- Mempertahankan
(Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih
difokuskan daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini
memfokuskan pada segmen pasar tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan
defenders yang mana penyerang mempunyai produk baru.
- Serangan
Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk
mengalihkan perhatian defenders dari penyerang utama.
4. Strategi Yang Cocok Digunakan Dalam Pasar
Global
Perusahaan-perusahaan
berlomba untuk memimpin pasar global harus menyadari persaingan dengan
munculnya pasar baru separti Cina, India, Brasil, Indonesia, and Mexico, dan
negara-negara lain yang mempertimbangkan risiko bisnis. Contohnya, Coca-cola
telah meramalkan bahwa $2 milyar untuk investasi di Cina, India, dan Indonesia
yang mana bersama-sama memegang 40 persen populasi dunia dapat menghasilkan
penjualan di negara-negara itu berlipat ganda setiap tiga tahun di masa depan
Karakteristik
persaingan dari munculnya pasar luar negeri adalah menyesuaikan produk
seringkali melibatkan pembuatan melebihi perubahan produk yang kecil dan
menjadi lebih sesuai dengan budaya lokal, perusahaan menarik perhatian pembeli
dengan harga yang murah dan produk yang lebih baik, produk didesain dan dikemas
secara khusus yang mungkin dibutuhkan untuk menyesuaikan keadaan-keadaan pasar
lokal, tim manajemen harus selalu terdiri dari gabungan manajer lokal dan
asing.
D. Prosedur/Evaluasi Memasuki Pasar Mancanegara
Untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, dan profit, perusahaan
biasanya harus melakukan tiga langkah berikut :
1. Melakukan penilaian
terhadap pasar-pasar alternatif
2. Mengevaluasi biaya, keuntungan, dan risiko memasuki masing-masing pasar
3. Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melakukan
ekspansi
1. Melakukan Penilaian Pasar Luar Negeri Alternatif
Dalam menilai pasar luar negeri alternatif, perusahaan
harus mempertimbangkan berbagai macam faktor, yang mencakup ukuran pasar, baik
di masa sekarang maupun potensi di masa datang, tingkat persaingan yang akan
dihadapi, linhkungan hukum dan politik, dan faktor sosiokultural yang mungkin
memengaruhi operasi dan kinerja perusahaan.
2. Potensi Pasar
Langkah pertama dalam pemilihan pasar luar negeri adalah
menilai potensi pasar. Banyak penerbitan, seperti yang terdapat pada “Membangun
Kemampuan Dunia” di Bab 2 menyediakan data tentang populaasi, Pendapatan
Domestik Bruto (PDB), PDB per kapita, infrastuktur publik, dan kepemilikan
barang seperti mobil dan televisi. Keputusan yang diambil perusahaan dari
informasi ini tergantung pada posisi produknya terhadap pesaingnya. Perusahaan
yang memproduksi barang berkualitas tinggi dengan harga mahal aan menemukan
bahwa pasar yang kaya atraktif, namun akan sulit melakukan penetrasi pada
pasaryang miskin. Sebaliknya, perusahaan yang berspesialisasi di barang yang
murah dengan kualitas rendah akan menemukan bahwa pasar yang miskin akan lebih
menguntungkan daripada pasar yang kaya. Perusahaan kemudian harus mengumpulkan
data yang relavan bagi lini produk yang spesifik. Menganalisa data penjualan
alat rumah tangga lain, konsumsi listrik per kapita, atau jumlah keluarga
dengan dua sumber pendapatan. Tetapi, data seperti itu mencerminkan keadaan
masa lalu, bukan masa dpan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan potensi
pertumbuhan ekonomi negara dengan memakai ukuran obyektif dan subyektif. Ukuran
obyektif termasuk perubahan pendapatan per kapita, konsumsi energi, PDB, dan
kepemilikan konsumen atas produk tahan lama seperti mobil pribadi. Pertimbangan
yang lebih subyektif juga harus diperhitungkan ketika menilai potensi
pertumbuhan.
3. Tingkat Persaingan
Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih
pasar luar negeri adalah tingkat persaingan di pasar, baik tingkat persaingan
di masa sekarang maupun di masa datang. Untuk menilai lingkungan persaingan,
perusahaan harus mengidentifikasikan jumlah dan ukuran perusahaan yang sudah
bersaing di pasar sasaran tersebut, pangsa pasar, strategi penetapan harga dan
distribusi, dan kekuatan serta kelemahan, baik secara individu maupun kolektif.
Perusahaan kemudian harus mempertimbangkan faktor-fator ini terhadap kondisi
pasar sesungguhnya dan posisi kompetitif perusahaan.
4. Lingkungan Hukum dan Politik
Perusahaan perlu memahami kebijakan perdagangan negara
tersebut dan lingkungan hukum dan politiknya. Perusahaan dapat memilih untuk
membatalkan ekspor barangnya ke negara yang memiliki tarif tinggi atau hambatan
dagang lain dan lebih memilih ekspor ke negra yang hambatannya lebih sedikit
atau tidak besar. Stabilitas pemerintah juga faktor penting dalam menilai pasar
luar negeri. Peraturan pemerintah tentang penetapan harga dan aktivitas promosi
juga perlu dipertimbangkan. Kehati-hatian juga diperlukan untuk menghindari
menyinggung perasaan politik negara tujuan.
5. Pengaruh Sosiokultural
Manajer yang menilai pasar luar negeri juga harus
mempertimbangkan pengaruh sosiokultural, karena sifatnya yang subyektif, sering
sulit siukur. Untuk mengurangi ketidakpastian akibat faktor ini, perusahaan
sering mengfokuskan usaha awal internasionalisasi di negara-negara yang
memiliki budaya yang sama dengan negara asalnya. Jika strategi yang diusulkan
adalah memproduksi barabf di negara tjuan (host country) dan mengekspornya ke
pasar yang sedang dalam pertimbangan, faktor sosiokultutal yang paling relavan
adalah faktor yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan yang gagal mengenali
kebutuhan dan preferensi konsumen negara tujuan sering mengalami kesulitan.
Perusahaan harus memahami dasar motivasi kerja di negara itu, norma dalam jam
kerja dan penggajian, dan peranan serikat pekerja. Dengan mempekerjakan dan
mendengarkan manajer-manajer lokal, perusahaan asing dapat menghindari atau
mengurangi konflik kultural.
6. Mengevaluasi Biaya, Keuntungan, dan Risiko
Langkah selanjutnya dalam penilaian pasar luar negeri
adalah evaluasi yang hati-hati tentang biaya, keuntungan, dan risiko yang
berasal dari bisnis di pasar luar negeri.
7. Biaya
Dalam hal ini ada dua jenis biaya yang relavan : biaya
langsung dan biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya langsung adalah biaya
yang dikeluarkan pada saat perusahaan masuk ke pasar luar negeri yang baru dan
meliputi biaya untuk mendirikan operasi perusahaan (misalnya, sewa beli
(leasing) atau membeli fasilitas tertentu, memindahkan manajer untuk
menjalankannya, dan mengiriman alat-alat dan produk barang dagangan.
8. Keuntungan
Masuk ke pasar tertentu dianggap menawarkan ke perusahaan
banyak potensi keuntungan bagi perusahaan itu. Diantara potensi keuntungan yang
paling jelas adalah penjualan dan profit yang diharapkan dari pasar itu.
Keuntungan yang lain mencakup biaya akuisisi dan manufaktur yang lebih murah
(jika harga bahan baku dan/atau tenaga kerja murah), menutup akses pesaing ke
pasar tersebut (yang membatasi kemampuan pesaing untuk memperoleh profit),
keunggulan bersaing (yang membuat perusahaan tetap selangkah lebih maju atau
sejajar dengan pesaingnya), akses ke teknologi baru, dan kesempatan untuk mencapai
sinergi dengan operasi lain.
9. Risiko.
Secara umum, perusahaan yang masuk ke pasar baru
menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat,
dan kerugian finansial langsung yang disebabkan karena penilaian yang tidak
akurat tentang potensi pasar. Dalam kasus yang ekstrim, perusahaan juga
menghadapi risiko kerugian karena pengambilalihan properti oleh pemerintah
akibat perang atau terorisme.
BAB II
KESIMPULAN
Pemasar global yang baru memasuki pasar
mancanegara harusnya melakukan adaptasi kepada Negara tujuan pasar baik dari
segi produk,budaya, pendidikan, dll. Dengan seperti itu produk tersebut akan
diterima oleh masyarakat Negara yang dituju tersebut, dan alangkah baiknya
konsultasi kepada kepadaadat Negara tujuan demi lancarnynya perdagangan.
Dafta Pustaka
Budiono teguh,ciptono fandi (1997) , pemasaran internasional,
Yogyakarta, BPFE-YOGYAKARTA
file:///C:/Users/zaenal/Documents/Bersaing%20Di%20Pasar%20Luar%20Negri%20%20%20Gimbal%20Di%20Hati.htm