Jumat, 11 April 2014

Proses penanaman singkong

I.    PERSIAPAN LAHAN

  Adapun lahan yang dipilih untuk penanaman singkong adalah sebagai berikut:
  •  Jarak lahan dengan tenaga kerja, seharusnya lahan yang menjadi kriteria utama pemilihan lahan adalah jarak tempuh tenaga kerja dengan lahan.hal ini akan mempengaruhi efektivitas kerja.
  •  Lahan yang subur, adapun lahan yang subur akan sangat mempengaruhi produktivitas tanaman singkong itu sendiri dan hal ini bisa dilihat dari ciri ciri beberapa anggapan petani yang berdasarkan fakta empiris yang ada, misal dengan tumbuhnya rumput teki, daun lebar, dan juga yang menjadi pertimbangan lain adalah perhatian pemilik lahan itu sendiri, biasanya kalo pemilik lahan memiliki ternak sapi akan ada kecenderungan untuk merawat dengan sering memberikan pupuk kandang.
  •  Akses jalan, yang menjadi prioritas pemilihan lahan adalah mudahnya kendaraan roda 4 karena ini akan mempengaruhi costs atau biaya produksi, misal pendistribuan bibit dan pupuk. 
   

II.    TEMPAT PERENDAMAN

Tempat perendaman juga harus sudah disiapkan sebelum atau bersamaan dengan pengolahan tanah dengan volume p x l x t ( 4 m x 2m x 1m). Untuk menghindari resapan tanah bisa menggunakan terpal dengan ukuran 4 m x 6m. Sementara agar lebih efektif, tempat perendaman ini sebaiknya dibuatkan dilahan.


III.    PENGOLAHAN LAHAN

 Pengolahan lahan, oleh karena pada umumnya jalan ke lahan masih belum aspal atau masih jalan tanah, Waktu yang tepat untuk persiapan dan pengolahan lahan adalah ketika satu minggu sebelum datangya musim penghujan, kira-kira bulan oktober dan november, ini akan memudahkan proses pengolahan tanah serta pendistribuan segala keperluan penanaman, misalnya pupuk dan bibit. Dalam hal ini diupayakan jangan terlalu jauh rentang dengan musim penghujan, karena setelah lahan sudah siap dikhawatirkan akan tumbuh gulma atau rumput rumput pengganggu.


IV.    PERSIAPAN BIBIT DAN PENANAMAN STEK

1.    Kriteria bibit,  untuk menjaga efisiensi serta efektivitas sebaiknya sebelum pengambilan bibit dari pohon kita harus mengetahui kriteria bibit yang bagus dan ideal atau layak ditanam, karena ini merupakan hal yang sangat vital dan menentukan produktivitas tanaman singkong.  Bibit yang baik itu adalah diambil dari pohon yang sudah cukup umur untuk dipanen yakni minimal berusia 8 bulan, dengan diameter lebih dari 2-3 cm dengan jarak mata batang yang rapat atau kurang dari 3 cm.


2.    Pengambilan dan pemotongan bibit, Setelah bibit diambil dari pohon sebaiknya diikat dan diletakkan ditempat yang teduh dengan posisi batang bawah menyentuh tanah, hal ini menjaga kemungkinan terjadinya hidrasi yang akan mengakibatkan kekeringan terhadap bibit itu sendiri, sebaiknya setelah bibit diambil sesegera mungkin di potong potong manjadi stek-stek dengan panjang 15-20 cm sampai pada setengah atau maksimal tiga perempat dari keseluruhan batang calon bibit tergantung dari kualitas batang calon bibit itu sendiri dan ini mengacu pada kriteria bibit yang telah ditentukan diatas., disarankan apabila alat dan tenaga kerja bisa dipersiapkan dilahan sebaiknya pemotongan bibit singkong dilakukan dilahan, hal ini akan lebih efisien karena kita bisa memangkas kegiatan atau pembiayaan pendistribusian calon bibit dan bibit yang sudah dipotong.

3.    Pencacahan bibit, Setelah bibit dipotong potong menjadi stek, selanjutnya bibit dicacah atau dilukai kira kira sepertiga atau setengah (10-15cm dari batang bawah) dari panjang keseluruhan bibit atau sesuai dengan rencana panjang batang yang akan ditanamkan ketanah karena luka luka yang ada akan merangsang keluarnya akar yang selanjutnya diharapkan akan tumbuh menjadi umbi.

4.    Perendaman, bibit yang sudah dicacah sebaiknya diikat dengan masing masing 50 batang setiap satu ikatnya dan direndam selama satu malam kedalam kotak yang telah diisi dengan cairan mikroba yang telah disiapkan sebelumya.  perlu diperhatikan pengikatan terhadap bibit ini perlu dilakukan karena akan memudahkan  perendaman serta kita bisa dengan mudah menentukan berapa ikat bibit yang diperlukan sesuai dengan jumlah luas lahan yang akan ditanami, misalnya kita akan menanam 10.000 batang kita akan hanya membutuhkan 200 ikat dan disamping itu kita akan dengan mudah membawa serta mengecer bibit ketitik-tik yang telah ditentukan.

5.    Penanaman, setelah melalui beberapa proses (pemilihan bibit, pemotongan dan pencacahan) barulah stek ditanam. Sebaiknya stek ditanam di titik yang telah ditentukan sebelumnya dengan posisi kemiringan tegak lurus dari tanah dan juga yang sangat perlu diperhatikan jangan sampai penanaman stek terbalik, hal ini bisa dilihat dari bakal tunas yang terletak diatas mata batang.. Adapun jarak tanam 80 x 100 atau 100 x 100 cm. 

6.    Penyulaman, untuk memastikan semua tumbuh dengan baik seharusya ada proses pengecekan sebelum 1- 3 minggu pasca tanam dan segera diadakan penyulaman apabila ada yang tidak tumbuh atau dimakan rayap.

II.    Pemupukan, ada anggapan bahwa ubi kayu tidak memerlukan pupuk, benarkah ini?????? Anggapan ini tidak benar, justru hara yang diserap oleh ubi kayu justru lebih tinggi daripada tanaman lain. Penelitian menunjukkan hara yang terserap oleh ubi kayu per ton adalah nitrogen 6,54 kg, P2O5 2,24 kg, K 9,32 kg. Atau setiap 30 ton/Ha sebesar 147,6 kg N, 47,4 kg P205 dan 179,4 Kg K2O

  1.  Pupuk dasar, pupuk dasar atau pupuk kandang (kotoran sapi, ayam, kambing, kelinci) ditabur kelahan pada saat setelah proses pengolahan tanah atau pembajakan sudah selesai yang peletakanya berada pada titik-titik yang akan ditanami.
  2.  Pupuk kimia, pemberian pupuk kimia dilakukan dua kali pada saat tanaman berusia 1 bulan dan 3 bulan. Pupuk ditabur atau diletakkan didalam lubang yang telah ditentukan yakni masing masing dua lubang di sisi kanan dan kiri tanaman dengan masing-masing jarak lubang dengan tanaman 25-30 cm dengan kedalaman 10-15 cm, sementara dosis yang diberikan adalah 25 gram per lubang, adapun cara membuat lubang itu sangat sederhana sekali yakni cukup dengan menancapkan kayu atau batang pohon yang telah diruncingi sebelumnya, adapun pupuk kimia yang diberikan adalah UREA, TSP dan KCL dengan perbandingan (2:1:2, berat kwintal) per hektar. Sebaiknya pupuk diberikan sesegera mungkin sebelum penyiangan dan dan atau penggemburan, pembumbunanan tanah. hal ini akan lebih efektif karena penutupan pupuk dengan tanah akan bersamaan dengan penyiangan dan penggemburan tersebut,
  3. Tip-tip pemupukan
  • Pupuk harus dibenamkan ketanah
  • Lakukanlah analisa tanah
  •  Dianjurkan menggunakan pupuk urea 200 kg/Ha
  • Jika kandungan organik rendah (<1,5%) sp 36 100 Kg/Ha kalau tinggi (>2% ) SP 36 50 kg/ Ha
  •  Aplikasi bahan organik (BO) sangat tergantung pada kandungan C dalam tanah. Jika kandungan C organik dalam tanah tinggi (.2%) penambahan BO tidak diperlukan tapi kalau rendah (<1,5%) penambahan BO diperlukan dengan dosis minimal 2 ton/Ha
V.    Penyiangan dan penggemburan atau pembumbunan

 Penyiangan, penyiangan merupakan proses yang harus dilakukan dalam penanaman singkong dan ini dilakukan 2 kali selama proses penanaman singkong yakni pada usia tanam sebelum 1 bulan dan 3 bulan tergantung kondisi gulma atau rumput. Penyiangan yang bagus adalah dengan menggunakan cangkul karena diharapkan disamping bertujuan untuk membersihkan lahan dari rumput atau gulma, ini akan memberi manfaat yang lain yakni penggemburan tanah serta pembubunan disekitar pohon singkong, untuk mengembalikan tanah sebagai akibat erosi. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada kontak langsung antara cangkul dengan batang atau akar yang mengakibatkan kerusakan pohon atau akar yang telah tumbuh, ini harus benar benar di instruksikan kepada pekerja. Sehingga radius pencangkulan dan kedalamanya perlu diperhatikan, sebaiknya diadakan sampling dari tanaman yang paling subur, ini akan menjadi acuan seberapa radius atau penjalaran akar dari batang.

0 komentar:

Posting Komentar